empat tahun lumpur porong

Kejadian di Porong Sidoarjo, Jawa Timur ini memang hanya dua hari terjadi setelah gempa Jogyakarta. Akibat kejadiannya yang begitu dekat, menjadi kontroversi saat ini bagi pemangku kepentingan dan juga bagi ahli geologi sekali pun. Ada yang mengatakan ini akibat kesalahan si “pengebor” dan ada yang menyatakan ini akibat bencana alam gempa bumi yang terjadi dua hari sebelumnya di Jogyakarta.

Mirisnya, lumpur yang meluap ini masih belum selesai. Baik belum selesai semburannya, juga belum selesai masalah sosial yang ditimbulkan oleh fenomena ini. Ya, masalah sosial yang terjadi, masyarakat di sekitar semburan lumpur masih menuntut haknya akan kompensasi akibat semburan lumpur yang mulai terjadi pada 29 Mei 2006 lalu.

Masalah lumpur adalah masalah teknis. Bisa saja ditangani walau nantinya membutuhkan biaya yang begitu mahal. Namun masalah dampak sosial ini yang tak akan pernah selesai bila solusi yang telah disepakati tak jalan.
Entahlah, pastinya sudah empat tahun sepertinya tak ada solusi. Malah seakan berlarut. Lingkungan sekitar semakin hari semakin dipenuhi lumpur. Awalnya hanya empat desa namun sudah menjamah 12 desa di tiga kecamatan. Tentu banyak masyarakat yang menjadi korban akibat bencana ini.

Semoga masalah ini bisa diselesaikan. Solusi yang terbaik dan adil bisa muncul dan dijalankan. Tak ada lagi hal-hal yang ditutupi. Semoga tak ada lagi logam berat baru yang timbul yang akhirnya akan membuat masyarakat sekitar menjadi semakin sengsara.

0 Response to "empat tahun lumpur porong"